Slot Punya Ferdy Sambo Di Indonesia Sekarang Ini
Ferdy Sambo Selalu Bawa Senjata
Dalam persidangan juga terungkap mobil pribadi milik terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu tersedia senjata laras panjang dan tas yang penuh amunisi.
Untuk mobil Ferdy Sambo tersedia senjata laras panjang berjenis Sig Sauer MCX.
Sementara di mobil Putri Candrawathi ada senjata laras panjang berjenis Steyr AUG.
"Untuk piket, ada senjata Sig Sauer MCX, Yang Mulia. Itu yang menempel di mobilnya Bapak (Ferdy Sambo)."
"Kalau untuk di mobil ibu (Putri Candrawathi), ada senjata Steyr AUG," kata Bharada E saat ditanya ketua majelis hakim, Wahyu Iman Santosa.
Tidak hanya satu, Bharada E mengungkapkan di dalam mobil Ferdy Sambo juga tersedia tiga senjata lain yaitu pistol bermerek Wilson Combat, Cabot, dan Glock.
Ketiga pistol tersebut merupakan milik Ferdy Sambo.
Bharada E mengatakan untuk pistol Wilson Combat diletakkan di belakang tempat duduk ajudan mobil Ferdy Sambo.
"Lalu ada (pistol) Cabot di kopelnya Pak FS. Lalu di ransel (Ferdy Sambo) ada Glock, Yang Mulia," jelasnya.
Selanjutnya, Wahyu pun menanyakan kepada Bharada E apakah seluruh senjata yang tersedia itu selalu dibawa oleh Ferdy Sambo atau tidak.
Bharada E menjawab selalu tersedia.
Namun khusus untuk senjata jenis Glock, dirinya mengatakan selalu diletakkan di ruang kerja Ferdy Sambo dan tidak dibawa oleh mantan Kadiv Propam Polri itu.
"(Senjata) itu selalu harus ada?" tanya Wahyu.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri menyatakan bahwa saat ini masih terus fokus melakukan penyidikan kasus pembunuhan berencana Brigadir J. FOTO/DOK.SINDOnews
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
mengungkapkan bahwa Irjen
memiliki kelompok seperti kerajaan yang berkuasa di internal Mabes
. Karena itu, penyidikan kasus Brigadir J awalnya berjalan terhambat.
Menanggapi hal tersebut, Polri menyatakan bahwa saat ini masih terus fokus melakukan penyidikan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
"Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsidair 338 Jo Pasal 55 dan 56, fokus di situ. Pembuktian secara materiil baik secara formil," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Lebih jauh Dedi menyampaikan soal kesiapan penyidik untuk melakukan pengujian fakta di proses persidangan terkait kasus penembakan Brigadir J. "Karena itu yang justru akan kita sampaikan ke JPU dan diuji dalam proses persidangan yang terbuka, yang transparan," ujar Dedi.
Sebelumnya, Mahfud MD menilai bahwa Ferdy Sambo yang kini menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, memiliki kelompok yang sangat berkuasa di internal Mabes Polri. Mahfud awalnya menyebut terdapat banyak masalah dalam internal Polri, terutama dalam kasus tewasnya Brigadir J. Salah satunya, keberadaan kelompok berkuasa tersebut yang membuat proses penyidikan kasus menjadi terhambat secara struktural.
"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," katanya.
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim dalam video tersebut salah, faktanya tidak ditemukan bungker yang berisi uang Rp900 Miliar dalam penyelidikan di rumah Ferdy Sambo, fakta tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI. Selengkapnya di bagian penjelasan.
Kategori: Konten yang Menyesatkan
https://archive.md/ikzuS
“Dia sudah menarget 2024, sudah siap rapi untuk kembali menguasai Indonesia, lewat Jenderal Sambo. Hidupmu glamor, tajir, melintir, di istana Polri bagaikan sultan, harta berlimpah menggenggam takhta. Ini jenderal bintang dua, naruh duitnya fulusnya itu di bungker rumahnya, berapa pak? 900 miliar! Tapi diumumkan jenderal Sambo.”
Beredar sebuah video di Twitter yang menunjukkan seorang penceramah menyampaikan bahwa Ferdy Sambo memiliki bungker Rp900 Miliar untuk mempersiapkan diri mendapatkan kekuasaan pada 2024.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah mengonfirmasi dalam penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua, tidak ditemukan bungker yang berisi uang senilai Rp900 Miliar seperti yang disampaikan pada awal video tersebut. Pengunggah video juga telah menyampaikan bantahan di akhir video bahwa pernyataan tersebut adalah hoaks dengan menampilkan bantahan dari Kapolri pada saat Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi III DPR RI.
Dilansir dari Kompas.com, kabar hoaks bungker Rp900 Miliar milik Ferdy Sambo semula karena beredarnya video hoaks yang menunjukkan tumpukan uang miliaran yang dinarasikan merupakan milik Ferdy Sambo, dari mengklarifikasi video tersebut Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa hasil penggeledahan di sejumlah lokasi rumah Ferdy Sambo tidak ditemukan bungker berisi uang Rp900 Miliar. Lebih lanjut penelusuran video terkait tumpukan uang tersebut, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa video tersebut pernah ditayangkan oleh Global Chemical Laboratory tanggal 18 Jul 2021 terkait temuan uang palsu di Atlanta, Amerika Serikat.
Dengan demikian, klaim Ferdy Sambo Punya Bungker Rp900 Miliar merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/yKXPjO6K-cek-fakta-video-penceramah-sebut-ferdy-sambo-punya-bungker-uang-rp900-miliar-ini-faktanya
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/24/14304611/polri-video-uang-rp-900-miliar-di-bungker-rumah-ferdy-sambo-hoaks-itu-temuan
Editor: Bentang Febrylian