Siapa Pemilik Bank Aladin
Video: Rp47 Triliun Dana Asing Kabur, Rupiah Nyaris Rp16.000 Per USD
IDXChannel - Informasi mengenai sumber kekayaan John Kusuma menarik untuk dikupas. Bagi Anda yang belum mengetahui siapa itu John Kusuma, dirinya adalah sosok pengusaha pemilik Bank Aladin Syariah (BANK).
Jauh sebelum terjun ke sektor perbankan digital, ia sudah menekuni bisnis rokok yang saat itu melanjutkan bisnis keluarga besarnya. Jika Anda tak asing dengan produk rokok Class Mild, maka itulah salah satu barang yang diproduksi oleh pabrik milik John Kusuma.
Lantas, apa saja sumber kekayaan yang dimiliki John Kusuma? Berikut telah kami rangkum informasinya dari berbagai sumber. Simak ulasan ini sampai selesai!
Video: Transformasi Digenjot, BJBR Incar Ekspansi Bisnis Luar Jabar
Startup jual beli, OLX Group, dikabarkan mengambil langkah efisiensi terhadap kantor cabangnya di Indonesia, alias OLX Indonesia. Bahkan, perusahaan juga dikabarkan berniat untuk menjual bisnis otomotifnya.
Dilansir dari DealStreetAsia, perusahaan disebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30% karyawannya atau tepatnya 300 dari total 1.000 pegawai yang ada. OLX Indonesia mengubah kebijakan jual-beli mobil bekas di platformnya dan perlahan-lahan akan mulai meninggalkan model bisnis ke konsumen (business to consumer/B2C).
Sumber Kekayaan John Kusuma
John Kusuma merupakan sosok pewaris dari keluarga pemilik salah satu pabrik rokok terbesar di Kudus, Jawa Tengah. Terlahir dari keluarga konglomerat membuat John Kusuma diberi amanah untuk melanjutkan estafet perjuangan keluarganya.
Perusahaan pabrik rokok PT Nojorono didirikan sejak 14 Oktober 1932, salah satu pencapaian dari perusahaan tersebut adalah mampu memproduksi rokok hingga 10 miliar batang per tahun.
Diketahui perusahaan tersebut menjadi salah satu sumber kekayaan dari John Kusuma. Selain daripada itu, ia juga memiliki lini bisnis lain yang bergerak di sektor perbankan.
Bank Aladin Syariah (BANK) merupakan perusahaan yang dibeli John Kusuma, saat sebelum dibeli bank tersebut bernama Bank Maybank Syariah Indonesia. Perusahaan perbankan milik John Kusuma berfokus pada bank digital.
Kedua perusahaan yang dimiliki John Kusuma diketahui merupakan sumber kekayaannya. Bahkan kekayaan yang dimiliki John Kusuma tercatat mencapai USD1,4 miliar atau setara dengan Rp20 triliun (kurs Rp14.300).
Tak heran jika dirinya masuk dalam jajaran orang terkaya di urutan ke 32 dari 50 daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2021.
Demikianlah informasi mengenai sumber kekayaan John Kusuma. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat untuk Anda.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham pengendali emiten bank, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mengubah namanya dari sebelumnya PT NTI Global Indonesia menjadi PT Aladin Global Ventures.
Dalam keterangan yang disampaikan Direktur Operasional BANK Basuki Hidayat dan Direktur Bisnis Mohammad Riza, di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perubahan nama pemegang saham pengendali ini tidak mengubah pemegang saham pengendali terakhir atau ultimate beneficial owner (UBO) Bank Aladin Syariah.
"Tidak ada dampak yang ditimbulkan atas disampaikannya informasi fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perusahaan," tulis manajemen BANK, dikutip Senin (27/9/2021).
Seperti diketahui, sampai dengan 31 Agustus 2021, NTI Global tercatat memiliki 60,43% saham Bank Aladin. Selanjutnya, 19,97% dimiliki Bortoli International Ltd, Kasai Universal Inc sebesar 6,16% dan pemegang saham publik sebesar 13,44%.
Bank Aladin melantai perdana di bursa pada 1 Februari 2021 dengan harga penawaran umum perdana saham Rp 103 per saham. Dalam 6 bulan terakhir, saham perseroan sudah meroket 16,23% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 40,78 triliun.
Saat itu Bank Aladin masih memakai nama Bank Net Syariah Indonesia, dari sebelumnya bernama Maybank Syariah.
Seperti diketahui, dalam prospektus IPO Bank Aladin, di balik nama NTI Global, ada pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) alias beneficial ownership yakni pengusaha bernama John Dharma J Kusuma. Nama John Dharma J Kusuma terkait dengan salah satu raksasa rokok Tanah Air asal Kudus, Jawa Tengah.
Dari beberapa literatur artikel dan situs resmi terkait, John adalah salah satu petinggi dari PT Nojorono Tobacco International (Nojorono), pabrik rokok dengan merek Minak Djinggo dan Class Mild. Saat ini perusahaan menduduki posisi kelima dalam industri rokok terbesar di Indonesia.
Situs resminya mencatat, Nojorono Kudus, merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia. Nojorono (baca: No-Yo-Ro-No) didirikan pada 14 Oktober 1932 oleh Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay dan berpusat di Kudus, Jawa Tengah.
Secara berkala dimulai pada 1990, tongkat estafet dipercayakan kepada generasi ketiga keluarga Nojorono, yakni Stefanus JJ Batihalim, Harsono Djuhadi, John D Kusuma, Arifin Pamudji, dan L Surya Djuhadi.
Kini, John adalah pemegang saham terakhir NTI Global dan pengendali Bank Net Syariah.
Meski demikian, Managing Director Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata, mengatakan tidak ada hubungan afiliasi antara PT Nojorono Tobbaco International dan PT NTI Global Indonesia.
"Ini confirm saya katakan, tidak ada hubungan antara NTI Global dengan Nojorono Tobbaco International. Hingga saat ini kami tidak punya unit usaha yang bergerak di sektor keuangan," kata Arief kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/9/2021).
Saksikan video di bawah ini:
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTMHMETD) atau private placement sebanyak 850.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100, per saham.
Aksi korporasi tersebut dilaksanakan pada Kamis (29/12/2022), sedangkan pencatatan saham baru pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (30/12/2022) dengan harga Rp 1.400 per saham. Pihak yang melakukan pengambilan bagian adalah PT BNC Technologies Ventures, yang tidak terafiliasi dengan perseroan.
Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha BANK. Dengan pelaksanaan private placement ini, PT BNC Technologies Ventures menjadi pemegang saham Perseroan yang memiliki 5,80% saham dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan Perseroan.
Sementara itu, PT Aladin Global Ventures tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali Perseroan yang memiliki 54,51% saham dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan Perseroan. Kepemilikan saham mayoritas perusahaan yang dikendalikan John Kusuma bermula saat pengakuisisian saham BANK pada tahun 2019.
"Setelah pelaksanaan PMTHMETD ini, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan telah meningkat dari 13.805.617.601 saham menjadi sebanyak 14.655.617.601 saham," jelas direksi PT Bank Aladin Syariah Tbk dikutip Senin (2/1/2023).
Saksikan video di bawah ini:
Lantas, siapa sosok pemilik dari OLX Group?
Sosok pemilik OLX Group ialah Romain Voog. Dilansir dari laman resmi OLX Group, Sabtu (28/01/2023), ia menduduki posisi sebagai Chief Executive Officer (CEO) sejak 2021 lalu. Voog mengambil alih posisi CEO OLX dari Martin Scheepbouwer, yang pensiun dari kehidupan korporat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Voog merupakan lulusan master dari Ecole Centrale Paris. Ia memulai kariernya sebagai konsultan di Bain & Company. Karirnya pun kemudian berlanjut ke Boston Consulting Group (BCG).
Sebelum menjabat sebagai CEO OLX, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Airbnb untuk Operasi Penjualan dan Geografi Seluruh Dunia. Pengalamannya dalam menangani konsumen dunia maya juga didukung oleh sederet pengalaman kepemimpinannya, di antaranya CEO Global Fashion Group dan Presiden Amazon Prancis.
OLX Group merupakan startup jual beli yang berdiri sejak 2006. Perusahaan ini berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, dan telah beroperasi di lebih dari 30 negara di dunia. Salah satunya Indonesia.
OLX Indonesia telah ada sejak 2014 silam. Pada masa itu, OLX mengambil alih platform jual beli online Tokobagus. Tak lama berselang, perusahaan merger dengan berniaga.com
Pada masa itu, posisi CEO OLX Indonesia dipegang oleh Daniel Tumiwa. Lalu 2 tahun kemudian, Daniel mengundurkan diri dari posisinya dan digantikan oleh Olaf Van Schagen pada 2017.
Semakin memperbesar lini bisnisnya, pada 2020 silam, OLX Indonesia mencaplok startup jual beli mobil bekas,BeliMobilGue.co.id, yang kemudian berganti nama menjadi OLX Autos. Dan pada kala itu, CEO BeliMobilGue.co.id, Johnny Widodo ditunjuk menggantikan posisi Olaf sebagai CEO OLX, hingga 2022 kemarin.
Pada Januari 2022,Lamudi.co.id dikabarkan mencaplok unit bisnis properti milik OLX. Kondisi ini merupakan buntut dari akuisisi induk Lamudi Group, Emerging Markets Property Group (EMPG), yang melakukan merger dengan OLX Group pada 2020.
Simak Video 'OLX Dikabarkan Pangkas 300 Karyawan':
[Gambas:Video 20detik]